Software House Indonesia

Project Based

IT Outsourcing

Benefit

Kemajuan teknologi saat ini mendorong kita untuk mencari metode yang paling mudah, cepat dan efektif dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Inovasi dalam bentuk perangkat lunak atau aplikasi telah terbukti membantu meningkatkan produktivitas manusia di berbagai sektor kehidupan, terutama di bidang bisnis.
Dalam bisnis, menciptakan perangkat lunak atau software yang berfungsi optimal tentu memerlukan keahlian khusus. Inilah mengapa keberadaan software house sangat penting. Software house berperan sebagai mitra yang dapat membantu merealisasikan kebutuhan perangkat lunak Anda.

Software house adalah suatu bisnis yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak. Software house fokus pada pembuatan, pengembangan, pemeliharaan serta penjualan aplikasi atau sistem perangkat lunak untuk berbagai kebutuhan, baik itu untuk individu, bisnis maupun institusi.
Sedangkan industri perangkat lunak mencakup berbagai aspek dari pengembangan, distribusi, dan pemeliharaan perangkat lunak yang digunakan dalam berbagai bidang seperti bisnis, pendidikan, kesehatan, hiburan dan lain-lain. Industri ini melibatkan banyak perusahaan, mulai dari startup hingga raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, dan Oracle.

Peran utama software house adalah mengembangkan perangkat lunak dari tahap awal. Tim pengembang bekerja untuk menciptakan solusi yang memenuhi tujuan bisnis dan teknis yang diinginkan.
Beberapa software house juga menyediakan layanan konsultasi IT, membantu klien dalam mengidentifikasi kebutuhan IT mereka, menyususn strategi teknologi, dan memberikan saran terkait pemilihan solusi.

Dalam industri perangkat lunak, software house sering kali menjalankan dua model bisnis utama:

  • Model outsourcing
  • Model project based

Memahami perbedaan dan hubungan di antaranya dapat membantu dalam menentukan strategi bisnis yang paling sesuai.

  1. Model Outsourcing
    Outsourcing perangkat lunak adalah strategi bisnis dimana perusahaan mengontrak pihak ketiga (seperti software house) untuk menangani pengembangan atau pemeliharaan software mereka.
    Software house sering menjadi penyedia layanan outsourcing bagi perusahaan yang ingin mengembangkan perangkat lunak tanpa harus membentuk tim internal. Dengan kata lain, outsourcing adalah strategi, sedangkan software house adalah eksekutor dari strategi tersebut.
    Di era digital saat ini, pengembangan software menjadi salah satu aspek krusial dalam kesuksesan bisnis. Banyak perusahaan memilih untuk meng-outsource pengembangan software mereka ke software house daripada mengembangkan secara internal. Keputusan ini tidak hanya memberikan keuntungan dalam hal efisiensi dan biaya, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi yang lebih besar.

    Apa saja keuntungan outsourcing perangkat lunak?
    1. Hemat Biaya
      Salah satu benefit perusahaan memilih outsourcing adalah potensi penghematan biaya.
      Mengembangkan software secara internal sudah pasti perusahaan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur, perangkat keras, perangkat lunak, dan terutama sumber daya manusia. Dengan outsourcing perangkat lunak, perusahaan dapat menghindari biaya-biaya tersebut dan hanya membayar untuk layanan yang mereka gunakan.
       
    2. Akses ke Keahlian dan Teknologi Terbaru
      Memiliki tim pengembang yang berpengalaman dengan berbagai keahlian teknis dan pengetahuan mendalam tentang teknologi terbaru juga menjadi salah satu benefit bagi perusahaan. Keterampilan dan pengetahuan yang terus up to date dan diperbaharui untuk mengikuti tren perkembangan terbaru dalam industri teknologi, sehingga dengan outsourcing perusahaan dapat memanfaatkan keahlian ini tanpa perlu melatih staf internal atau berinvestasi dalam teknologi terbaru.
       
      futurism-perspective-digital-nomads-lifestyle (4) 1.jpg
    3. Lebih Fokus pada Bisnis Inti
      Mengembangkan software membutuhkan waktu yang lama dan dapat menghasilkan fokus perusahaan dari kegiatan inti mereka. Dengan outsourcing, perusahaan dapat menyerahkan tugas pengembangan software kepada para ahli, memungkinkan Anda untuk fokus pada aspek lain dari bisnis Anda yang lebih strategis. Hal ini merupakan benefit tersendiri bagi perusahaan dan dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.
       
    4. Flesibilitas dan Skalabilitas
      Outsourcing pengembangan software memberikan fleksibilitas dan hal sumber daya. Benefit selanjutnya adalah perusahaan dapat menyesuaikan ukuran tim pengembang dan skala proyek sesuai kebutuhan mereka. Jika proyek membutuhkan tambahan fitur atau perubahan mendadak, software house dapat dengan mudah menyesuaikan tanpa perlu mengubah struktur internal perusahaan.
       
    5. Manajemen Resiko yang Lebih Baik
      Software house yang memiliki pengalaman dalam menangani berbagai jenis proyek dan dapat mengantisipasi serta mengelola resiko dengan lebih baik, serta memiliki prosedur dan control kualitas yang ketat, yang dapat membantu mengurangi kemungkinan teknis dan kesalahan. Hal ini memberikan benefit bagi perusahaan sehingga resiko terkait pengembangan software dapat diminimalkan.
       
  2. Model Project-Based
    Model kerja project-based adalah suatu model kerja dimana software house mengerjakan proyek-proyek yang ditugaskan oleh klien. Dalam model ini, software house bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan kualitas dan waktu yang telah ditentukan bersama dengan klien.
    Software house menangani proyek pengembangan perangkat lunak dengan ruang lingkup, anggaran, dan tenggat waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
    Model project based merupakanmodel kerja yang bersifat pengembangan berbasis timeline. Model kerja tersebut hanya dalam satu kali pengembangan sampai selesai sesuai timeline yang telah ditentukan.

    Meskipun menawarkan fleksibilitas dan peluang advantage yang besar, model ini juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut adalah manfaat dan resiko yang perlu diperhatikan sebelum mengadopsi pendekatan ini.
     

Manfaat Model Bisnis Project Based

  1. Efisiensi Biaya
    Advantage pertama dalam model bisnis project based adalah efisiensi biaya. Klien hanya membayar untuk proyek tertentu tanpa perlu mempertahankan tenaga kerja tetap, dan tidak ada biaya tambahan seperti biaya pelatihan karyawan untuk jangka panjang.
     
  2. Lebih Fokus pada Hasil Akhir
    Advantage berikutnya adalah klien bisa lebih fokus pada hasil akhir, tim yang bekerja pada proyek memiliki target yang jelas sesuai dengan ruang lingkup yang telah disepakati, sehingga proyek dapat dikelola dengan tujuan spesifik sehingga hasilnya lebih terukur.
     
  3. Kecepatan Eksekusi
    Kecepatan eksekusi merupakan advantage lainnya yang bisa diperoleh klien, karena fokus hanya pada satu proyek, tim bisa bekerja lebih cepat dibandingkan dengan tenaga internal yang mungkin memiliki tanggung jawab lain. Biasanya ada tenggat waktu yang sudah ditentukan, sehingga proyek bisa selesai tepat waktu.
     
  4. Akses ke Keahlian Spesifik
    Advantage selanjutnya adalah klien dapat bekerja dengan tenaga ahli yang sesuai dengan kebutuhan proyek tanpa harus merekrut mereka secara permanen. Hal ini memungkinkan pengguna teknologi atau metode terbaru yang mungkin tidak tersedia di dalam tim internal klien.
     
  5. Fleksibilitas dan Skalabilitas
    Advantage bagi perusahaan yang lainnya klien dapat menyesuaikan skala proyek sesuai dengan kebutuhan tanpa terbebani oleh struktur organisasi tetap. Jika diperlukan, tim proyek bisa diperbesar atau diperkecil dengan mudah sesuai kebutuhan klien.
     
  6. Manajemen Resiko yang Lebih Baik
    Selanjutnya advantage yang dapat diperoleh adalah meminimalisir resiko seperti keterlambatan atau kegagalan proyek, dengan kontrak kerja yang jelas dan berbasis hasil. Penyedia layanan bertanggung jawab atas penyelesaian proyek sesuai dengan spesifikasi dan tenggat waktu yang telah disepakati.

Adapun resiko untuk model project based adalah:

  1. Kurangnya Kontrol Penuh
    Klien tidak memiliki kendali langsung atas tim proyek seperti halnya dengan karyawan internal.
    Keputusan dan eksekusi lebih banyak berada di tangan penyedia layanan, yang bisa menyebabkan hasil yang tidak sepenuhnya sesuai harapan.
     
  2. Keterlambatan dan Kegagalam Proyek
    Jika manajemen proyek tidak berjalan dengan baik, proyek bisa melewati tenggat waktu yang ditentukan. Resiko vendor yang tidak memenuhi komitmen atau bahkan menghentikan proyek di tengah jalan.
     
    unsuccessful-termination-employment-quit-retrenchment 1.jpg
  3. Ketergantungan pada Vendor
    Jika proyek berjalan dengan baik, klien mungkin menjadi terlalu bergantung pada vendor tertentu, bahkan bisa menjadi masalah jika vendor tiba-tiba tidak tersedia untuk proyek lanjutan atau menaikkan harga.
     
  4. Biaya Tambahan dan Scope Creep
    Jika ruang lingkup proyek tidak didefinisikan dengan jelas, bisa terjadi scope creep (perluasan ruang lingkup tanpa perencanaan) yang meningkatkan biaya dan waktu pengerjaan. Biaya tambahan bisa muncul jika ada revisi besar atau perubahan mendadak dalam proyek.
     
  5. Kurangnya Integrasi dengan Tim Internal
    Hasil dari tim eksternal mungkin sulit diintegrasikan dengan sistem atau tim internal perusahaan. Bisa ada tantangan dalam penyesuaian atau pemeliharaan setelah proyek selesai.

Lalu bagaimana perbandingan outsourcing vs. project-based?
Meskipun keduanya melibatkan pengembangan perangkat lunak untuk klien, ada perbedaan karakteristik mendasar di antara keduanya. Berikut adalah perbandingan antara kedua model ini:

  • Model Outsourcing
    Dalam outsourcing, software house menyediakan tenaga kerja atau tim pengembang untuk klien dalam jangka panjang. Tim ini bekerja sebagai bagian dari tim internal klien dan mengikuti sistem serta aturan kerja mereka.
    • Kontrak jangka panjang (bulanan/tahunan).
    • Pembayaran berbasis time-based (per jam/bulan) atau dedicated team.
    • Tim bekerja langsung dengan klien dan mengikuti sistem mereka.
    • Klien memiliki control lebih besar atas pengelolaan tim dan proyek.
       
  • Model Project-Based
    Model ini berfokus pada pengerjaan proyek dengan ruang lingkup, anggaran, dan tenggat waktu yang sudah ditetapkan. Setelah proyek selesai, kerja sama dengan klien bisa berakhir atau berlanjut ke proyek baru.
    • Kontrak jangka pendek atau menengah (mingguan/bulanan).
    • Pembayaran berbasis fixed price atau milestone pembayaran.
    • Software house memiliki kendali penuh dalam pengembangan proyek.
    • Tidak ada keterikatan setelah proyek selesai, kecuali ada perjanjian tambahan.

Tidak ada model yang lebih baik secara mutlak, karea semuanya tergantung pada strategi bisnis software house.
Beberapa perusahaan menggabungkan kedua model ini untuk mendapatkan keseimbangan antara pendapatan stabil (outsourcing) dan potensi keuntungan lebih besar (project-based). Selain menggunakan outsourcing untuk menjaga arus kas yang stabil, perusahaan juga menjalankan project based untuk meningkatkan profitabilitas dan inovasi.

Lalu kapan harus memilih Outsourcing atau Project-Based?

 

Perusahaan dapat memilih Outsourcing jika:

  • Jika pekerjaan bersifat rutin dan berlangsung dalam jangka panjang, misalnya layanan IT support.
  • Jika perusahaan ingin lebih fokus pada bisnis inti dan mendelegasikan tugas non inti kepada pihak ketiga.
  • Jika perusahaan memerlukan tenaga ahli tapi tidak ingin repot dengan rekrutmen dan pelatihan karyawan.

 

Perusahaan dapat memilih Project-Based jika:

  • Jika proyek hanya membutuhkan hasil akhir tanpa dukungan jangka panjang.
  • Jika perusahaan hanya membutuhkan layanan untuk proyek tertentu saja seperti website, atau ERP.
  • Jika perusahaan hanya memerlukan keahlian khusus untuk proyek tertentu tanpa harus mempekerjakan staf permanen.
  • Jika perusahaan ingin lebih efisien dalam biaya, menghindari biaya jangka panjang dan hanya membayar untuk pekerjaan sesuai yang dibutuhkan perusahaan.

 

Dalam pengembangan perangkat lunak, Keputusan strategis sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek serta keberlanjutan bisnis. Keputusan ini mencakup aspek teknologi, metodologi, sumber daya, hingga model bisnis yang digunakan.

 

Keputusan strategis dalam pengembangan perangkat lunak meliputi:

  • Perencanaan sumber daya: Memastikan perencanaan sumbe daya yang efisien.
  • Pilihan talenta: Merekrut talenta yang tepat
  • Manajemen Biaya: Menyeimbangkankecepatan, skalabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang
  • Pemodelan: Menciptakan perangkat lunak yang berkualitas tinggi, efisien dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  • Pengembangan Khusus: memilih pengembangan khusus jika proses bisnis spesifik, atau jika keamanan yang kuat menjadi prioritas
  • Pengembangan pernagkat lunak siap pakai: Memilih perangkat lunak siap pakai jika sumber daya terbatas dan dibutuhkan solusi cepat.

 

Keputusan strategis dalam pengembangan perangkat lunak harus disesuaikan dengan tujuan bisnis, anggaran, dan kebutuhan teknolgi. Dengan strategi yang tepat, pengembangan perangkat lunak dapat berjalan lebih efisien, aman, dan scalable. Serangkaian pilihan yang terkait dengan seluruh proses pengembangan perangkat lunak ini, harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan.

Pentingnya memiliki poroses pengembangan yang ditetapkan dengan jelas, beserta definisi yang jelas tentang peran pemimpin proyek, mungkin merupakan keunggulan kompetitif yang paling signifikan bagi perusahaan. Hal ini merupakan senjata pamungkas untuk memenangkan peluang bisnis dan berhasil menghadirkan perangkat lunak yang tangguh, bernilai tambah, sangat efisien, dan mudak digunakan di pasar yang semakin kompetitif.

Kabar baiknya adalah dimulai dari perencanaan hingga pengerjaan seluruh proyek dan mencakup setiap langkah proses inisiatif pengembangan perangkat lunak Anda, kami BTS.id dapat membantu Anda melalui inisiatif pengembangan perangkat lunak bisnis Anda.

BTS.id merupakan salah satu software house di bandung, dan terbaik di Indonesia yang telah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk membuat dan mengembangkan custom software sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan software developer BTS.id sebagai Technology Partner terbaik untuk membantu Anda menemukan solusi bisnis yang tepat untuk perusahaan Anda.

BTS.id memiliki cukup pengalaman dalam memimpin proyek untuk startup, serta terbuka untuk kerja sama mengenai konsep-konsep yang menarik. Kami akan dengan senang hati mendukung Anda dalam analisis teknis dan penganggaran, serta mengusulkan metode pemeliharaan dan dukungan teknis untuk perangkat lunak yang matang.
Hubungi kami, karena komunikasi adalah langkah pertama menuju kemitraan yang sukses.